Minggu, 31 Oktober 2021

Napak Tilas Sumpah Pemuda: Belum Padam

Salam Bintang!

Kongres Sumpah Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928 menjadi motor penggerak semangat kemerdekaan pemuda - pemudi Indonesia. Adalah Jong Java, Jong Celebes, Jong Sumatra Bond, dan Perhimpunan Pelajar - Pelajar Indonesia, yang berjasa dalam kongres itu. Melalui kerapatan yang mereka bentuk, melahirkan Keputusan Pemuda Pemudi Indonesia yang mengandung ikrar janji pemuda - pemudi Indonesia-- Sumpah Pemuda. 

SMP PL Bintang Laut Surakarta mengadakan apel untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda 2021, pada Kamis pagi (28/10). Upacara dimulai pada pukul 8.40 WIB. Tema Hari Sumpah Pemuda Nasional 2021 adalah "Semangat, Bersatu, dan Tumbuh". Kegiatan tersebut berjalan lancar dengan mematuhi protokol kesehatan ketat. Adalah Bruder Yustinus Tri Haryadi, S. Pd, FIC, selaku pembina apel, Francisca Kristiana Wibowo selaku pemimpin apel, Marcellinus Gavrillo Dihyan Asmara selaku pembawa acara, Massiel Chika Avany selaku pembaca Pembukaan Undang - Undang Dasar 1945, Stefanus Nathanael Anandito selaku pembaca Kongres Pemuda Pemudi Indonesia, dan Yemima Harimurti selaku pembaca doa. 

(sumber: youtube.com/SMP PL BINTANG LAUT SURAKARTA)

Dengan diawali oleh panduan pembawa acara, pemimpin apel memasuki lapangan apel menjadi awal dimulainya apel. Memberikan penghormatan kepada pembina apel, Bruder Tri, sekaligus memberikan laporan akan dimulainya apel. Caca, panggilan akrab pemimpin apel, kemudian menyiapkan pasukan. Bruder Tri mengajak seluruh peserta mengheningkan cipta untuk mengingat jasa - jasa para pahlawan yang telah gugur.

(sumber: youtube.com/SMP PL BINTANG LAUT SURAKARTA)

(sumber: youtube.com/SMP PL BINTANG LAUT SURAKARTA)

Rangkaian acara inti dimulai dengan pembacaan Pembukaan Undang - Undang Dasar 1945 oleh Massiel Chika Avany, Keputusan Kongres Pemuda - Pemudi Indonesia oleh Stefanus Nathanael Anandito, dan amanat oleh Pembina Upacara. Dalam amanatnya, Bruder meminta supaya seluruh warga sekolah SMP PL Bintang Laut Surakarta mau dan berusaha memaknai Sumpah Pemuda terkhusus di masa pandemi COVID-19. Rangkaian acara inti kemudian ditutup doa oleh Yemima Harimurti. 

(sumber: youtube.com/SMP PL BINTANG LAUT SURAKARTA)

(sumber: youtube.com/SMP PL BINTANG LAUT SURAKARTA)

(sumber: youtube.com/SMP PL BINTANG LAUT SURAKARTA)

Sebagai selingan acara, berkumandang lagu Mars Bintang Laut. Kemudian dilanjutkan dengan sesi berikutnya, yaitu pembacaan para pemenang lomba Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda oleh Yustina Cantika Adventsia, S. Pd, dan Agustina Dwi Wardani, S. Pd. Lomba Story Telling dimenangkan oleh 9I sebagai juara 1, 9E sebagai juara 2, dan 9G sebagai juara 3. Lomba Mendongeng Nusantara dimenangkan oleh 8H sebagai juara 1, 8J sebagai juara 2, dan 8D sebagai juara 3. Lomba Membaca Itu Asyik! (MIA!) dimenangkan oleh 7J sebagai juara 1, 7E sebagai juara 2, dan 7J sebagai juara 3. Juara 1 akan mendapat uang sebesar Rp. 300.000,00, juara 2 akan mendapatkan uang sebesar Rp.200.000,00, dan juara 3 akan mendapatkan uang sebesar Rp. 100.000,00. Dalam rangka menyemarakan Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda, sekolah juga mengadakan pensi bertema 'Melalui Bahasa Ungkapkan Bersama, Melalui Bersama Ungkapkan Persatuan'. Adalah 7G, 8D, dan 9A sebagai nominasi 3 terbaik pensi dipilih oleh seluruh guru dan karyawan Bintang Laut dengan melalui link youtube.

(sumber: youtube.com/SMP PL BINTANG LAUT SURAKARTA)

Keseruan Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda tidak berhenti di sana saja. Pada Kamis sore, 15.00 WIB, SMP PL Bintang Laut membacakan daftar pemenang lomba Bulan Bahasa untuk kalangan SD dan SMP yang dilakukan secara online. Lomba tutur, lomba tiktok, dan lomba sains (matematika dan IPA) diadakan untuk tingkat SD. Sedangkan di tingkat SMP, ada dua jenis lomba yang diadakan yaitu lomba story telling dan lomba solo vokal. 

Adalah Yustina Cantika Adventsia, S. Pd, dan Agustina Dwi Wardani S. Pd, pembawa acara tersebut. Acara diawali dengan doa yang dipimpin secara katolik oleh Elsa Sembiring. Kemudian dilanjutkan dengan pidato laporan rangkaian acara Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda oleh Dra. Agnes Dwiastuti Kartiningsih. Sebelum memasuki inti acara, Br. Yustinus Tri Haryadi, S. Pd, FIC, mengawalinya dengan sebuah sambutan.

(sumber: youtube.com/SMP PL BINTANG LAUT SURAKARTA)

(sumber: youtube.com/SMP PL BINTANG LAUT SURAKARTA)

(sumber: youtube.com/SMP PL BINTANG LAUT SURAKARTA)

Drs. Churnelius Mujari mengumumkan pemenang lomba - lomba untuk tingkat SD maupun SMP. Adalah Filadelfia Miracle Tomiarso dari SMP Widya Wacana 1 Surakarta sebagai juara 3, Jethronatashane Berliana Sekararumsari dari SMP Regina Pacis Surakarta sebagai juara 2, dan Saviena Ayudya Chandra Putri dari SMP Warga Surakarta sebagai juara 1, lomba solo vokal. Untuk lomba story telling dimenangkan oleh Ni Made Anindya Kirana Maheswari Wibawa dari SMP PL Bernadus Kota Deltama, Helena Kidung Gandha dari SMP PL Bayat Klaten, dan Aurelia Evelyn dari SMP Pangudi Luhur Ambarawa. Juara akan mendapatkan tropi, uang pembinaan, dan piagam penghargaan.

Untuk tingkat SD, diawali dengan lomba tiktok, dimenangkan oleh Sasadara Kirana Devi dari SD Pangudi Luhur Ambarawa sebagai juara 1, Florencia Diandra Juneta Permatadewi dari SD Pangudi Luhur 2 Surakarta sebagai juara 2, dan  Nathania Maisie dari SD Kalam Kudus Surakarta sebagai juara 3. Lomba  tutur dimenangkan oleh Fedora Enidcaren Revelyn dari SD Marsudirini Surakarta sebagai juara 1, Christian Bagus Prasetya dari SD PL St. Valentinus Surakarta sebagai juara 2, dan Irene Hanindita Gunawan dari SD Kanisius Baturetno sebagai juara 3. Juara akan mendapatkan tropi, uang pembinaan, piagam penghargaan, dan bebas tes masuk SMP PL Bintang Laut Surakarta. Peringkat 3 besar dalam lomba sains adalah Kezia Angeline Hartanto dari SD Kanisius Keprabon 02 Surakarta sebagai peringkat 1, Serafin Aurelia Seputro dari SD Kanisius Keprabon 02 Surakarta sebagai peringkat 2, dan Aurelia Mulyabenita dari SD Kanisius Keprabon 02 Surakarta sebagai peringkat 3. Juara akan mendapatkan potongan UPP, tropi, uang pembinaan, dan piagam penghargaan. Untuk peringkat 25 besar dalam lomba sains bebas tes masuk SMP PL Bintang Laut Surakarta. Dan terakhir untuk lomba pensi, dimenangkan oleh SD Pangudi Luhur 1 Surakarta yang menampilkan Tari Ngen Ngen sebagai juara 1 dan SD Pangudi Luhur 2 Surakarta yang menampilkan Tari Karsa sebagai juara 2. 


(sumber: youtube.com/SMP PL BINTANG LAUT SURAKARTA)

Acara pengumuman lomba dalam rangka Sumpah Pemuda dam Bulan Bahasa ditutup dengan doa yang dipimpin secara katolik oleh Hening Satitis, S. Pd. Acara resmi diakhiri dengan menyerukan yel - yel Bintang Laut.

(sumber: youtube.com/SMP PL BINTANG LAUT SURAKARTA)

Demikian rangkaian acara Hari Pelindung Sekolah, Bulan Bahasa, dan Hari Sumpah Pemuda yang telah resmi berakhir pada tanggal 28 Oktober 2021 dengan dilaksanakannya pengumuman lomba dalam rangka Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa melalui kanal Youtube SMP PL BINTANG LAUT SURAKARTA.

Apabila ingin menyaksikan keseruan acara, dapat berkunjung ke kanal youtube SMP PL BINTANG LAUT SURAKARTA di sini.

Terima kasih!

Minggu, 17 Oktober 2021

Hayam Wuruk dan Perang Bubat

 

MENGENAI HAYAM WURUK DAN PERANG BUBAT

Membahas mengenai Majapahit tidak akan ada habisnya. Kerajaan yang didirikan oleh Raden Wijaya di Hutan Tarik ini mengundang banyak rasa keingintahuan untuk mengupas tiap sejarahnya. Salah satu raja yang termasyur di Majapahit ialah Hayam Wuruk bergelar Sri Rajasanagara, putra dari Tribhuwana Wijayatunggadewi dan suaminya, Kertawijaya Bhre Tumapel (Cakradara). Hayam Wuruk adalah cucu dari Raden Wijaya putra Dyah Lembu Tal dan Gayatri putri Raja Kertanegara.

Hayam Wuruk lahir ketika Gunung Kelud meletus dan gempa bumi di Panbayu pada tahun 1334. Hayam Wuruk berkuasa pada tahun 1350 - 1389. Naik takhta di usia 16 tahun, mengharuskan Hayam Wuruk menjalankan pemerintahan dengan pendampingan Bathara Sapta Prabu (Dewan Penasihat Raja Majapahit) dan Mahapatih Amangkubhumi Gadjah Mada. Dengan demikian, kebijakan pemerintahan Majapahit pada masa itu sangat ditentukan oleh Bathara Sapta Prabu dan Gadjah Mada yang kedudukannya setingkat dengan Perdana Menteri.

Tak hanya berpengaruh dalam membuat kebijakan pemerintahan, Bathara Sapta Prabu dan Gadjah Mada juga berperan dalam menentukan calon permaisuri Hayam Wuruk. Bathara Sapta Prabu menyarankan supaya Hayam Wuruk mempersunting Dyah Pithaloka Citraresmi-- putri Maharaja Linggabuana Wisesa dari Kerajaan Sunda, dengan alasan untuk menyambung kembali tali persaudaraan antara dua kerajaan.

Pada akhirnya nanti, rencana pernikahan Hayam Wuruk dengan Dyah Pithaloka Citraresmi menimbulkan benturan kepentingan antara Hayam Wuruk dengan dukungan dari Tribhuwana Tunggadewi, Maharaja Linggabuwana Wisesa, dan Gadjah Mada.

Hayam Wuruk ingin menikahi Dyah Pithaloka dengan kepentingan menyambung kembali tali persaudaraan antara Majapahit dan Sunda. Memiliki kepentingan sama, Maharaja Linggabuwana Wisesa bersedia menyerahkan putrinya karena ingin menyambung kembali tali persaudaraan antara dua kerajaan yang telah lama terputus. Namun berbeda lagi dengan kepentingan Gadjah Mada yang menghendaki Dyah Pithaloka diserahkan sebagai tanda takluk terhadap Majapahit dan bukannya sebagai pengantin. Menurut beberapa sejarahwan, hal ini dilakukan untuk memenuhi Sumpah Palapa milik Gadjah Mada, yang bertekad menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.

Atas kepentingan Gadjah Mada itu, maka terjadilah perlawanan antara rombongan pengantin dari Sunda dan pasukan di bawah pimpinan Gadjah Mada.

LAPANGAN BUBAT

Menurut Kakawin Negarakretagama karya Mpu Prapanca bahwa lapangan bubat yang menjadi tempat perang antara rombongan pengantin dari Sunda dan Pasukan Bhayangkara di bawah pimpinan Gadjah Mada merupakan wilayah kekuasaan Majapahit. Lapangan Bubat adalah padang rumput di bagian utara kediamaan kerajaan yang digunakan untuk acara olahraga tahunan.

PERANG BUBAT

Setelah mendapatkan restu dari keluarga kerajaan, Hayam Wuruk mengirimkan sebuah surat kehormatan pada Maharaja Linggabuwana Wisesa untuk meminang putrinya, Dyah Pithaloka. Setelah itu, rombongan yang dipimpin oleh Madhu datang ke Sunda untuk memberikan seserahan dan juga membicarakan waktu dan tempat pesta perkawinan Hayam Wuruk dan Dyah Pithaloka. Kemudian diambil keputusan bahwa pernikahan akan diadakan di Trowulan, ibu kota Majapahit.

Rombongan pengantin dari Sunda melakukan perjalanan menuju ke Trowulan. Ketika mereka tiba di Pesanggrahan Bubat, utusan Gadjah Mada datang membawa pesan supaya Dyah Pithaloka diserahkan sebagai tanda takluk terhadap Majapahit, Hal ini membuat rombongan pengantin marah sehingga mereka mendesak Hayam Wuruk supaya menerima Dyah Pithaloka sebagai pengantin. Namun sebelum Hayam Wuruk mengambil keputusan, Gadjah Mada telah mengerahkan pasukan Bhayangkara ke Bubat dan mengancam Maharaja Linggabuwana Wisesa. Tidak terima akan hal itu, terjadilah perang di antara pasukan Bhayangkara dan rombongan pengantin Sunda.

Atas perang tersebut, menyebabkan gugurnya Maharaja Linggabuwana Wisesa, para menteri, dan pejabat kerajaan Sunda. Selain itu, Dyah Pithaloka Citraresmi juga memutuskan mengakhiri hidupnya.

Hayam Wuruk merasa sangat menyesal atas kejadian itu. Dia mengirimkan Darmadyaksa untuk menyampaikan permohonan maaf kepada pihak Sunda. Selain itu, Darmadyaksa juga menyampaikan bahwa perang di Bubat akan ditulis dalam Kidung Sunda dan Kidung Sundayana. Insiden Perang Bubat menimbulkan dampak buruk baik bagi Sunda maupun Majapahit.

HAYAM WURUK PASCA PERANG BUBAT

Hayam Wuruk merasa sangat menyesal dan bersedih atas kematian Dyah Pithaloka dan segenap rombongan pengantin dari Sunda. Untuk menghormati orang - orang yang gugur dalam perang tersebut, Hayam Wuruk kemudian mengadakan upacara besar.

Diketahui setelah insiden Perang Bubat, Hayam Wuruk menikahi Sri Sudewi, putri dari Bhre Wengker, dan berputri Kusumawardhani yang kelak akan menikahi Wikramawardhana (Gagak Sali). Selain itu, dari seorang selir, Hayam Wuruk juga memiliki seorang putra yang bergelar Bhre Wirabhumi.

AKHIR KATA

Setelah membaca sedikit sejarah di atas, bagaimana tanggapan kalian? Diketahui, pada masa pemerintahan Hayam Wuruk sangatlah makmur. Namun di sisi lain, terdapat sejarah kelam yaitu terjadinya perang di Bubat antara pasukan Bhayangkara dengan rombongan pengantin dari Sunda. Selengkapnya mengenai Perang Bubat dapat Anda baca di buku Perang Bubat (1279 Saka): Membongkar Fakta Kerajaan Sunda vs Kerajaan Majapahit karya Sri Wintala Achmad.


DAFTAR PUSTAKA:

Achmad, Sri Wintala. 2019. Perang Bubat (1279 Saka): Membongkar Fakta Kerajaan Sunda vs Kerajaan Majapahit. Yogyakarta: Araska.

The Way to Love Miyuki Kazuya


"CAPTAIN!"


Miyuki Kazuya adalah salah satu tokoh utama dalam komik Ace of Diamond karya Yuji Terajima. Dia merayakan hari lahir pada 17 November. Miyuki Kazuya adalah catcher (orang yang bertugas menjaga home plate dan menangkap lemparan bola dari pitcher yang gagal dipukul pemukul lawan) utama dalam tim SMA Seido. Miyuki menjadi catcher utama saat masih kelas 2 SMA. 

Aku tidak pernah tertarik pada baseball sebelumnya. Sampai pada saat tidak sengaja menemukan anime Ace of Diamond ini ketika berselancar di browser. Ace of Diamond menyajikan sinopsis dan visual yang menarik membuatku jatuh hati pada pandangan pertama. 

Miyuki Kazuya pertama kali muncul pada episode 1 season pertama. Saat itu, SMA Seido kedatangan anggota baru yang menarik-- Sawamura Eijun. Kesan pertamaku kepada Miyuki belum terlalu kuat, hanya kutahu: dia pasti sangat hebat karena bisa masuk ke jajaran tim unggulan SMA Seido.

(Twitter.com/Crunchyroll)


Justru aku lebih tertarik pada si tokoh utama-- Sawamura Eijun dan kapten tim Seido-- Yuuki Tetsuya. Sawamura digambarkan sebagai sosok yang energik dan unik (menurutku dia adalah mood booster-nya Seido). Sedangkan Yuki Tetsuya memiliki aura yang menarik, selain itu dia juga pemukul andalan Seido.

Kembali pada topik.

Miyuki Kazuya digambarkan sebagai seorang catcher jenius yang pandai mengarahkan permainan pitcher dan mengatur strategi tim. Berbeda dengan Yuki Tetsuya yang cenderung kaku dan serius-- wajahnya juga mencerminkan sih, Miyuki berperawakan santai dan jahil. 

Aku sangat suka dengan cara Miyuki mengajari dan mendampingi para pitcher junior. Miyuki tidak berusaha untuk mengubah gaya atau ciri khas seseorang, tetapi justru mengembangkannya sehingga menjadi lebih maksimal. Dia hebat, tetapi tidak menyombongkan diri. Bagaimana Sawamura dan Furuya bisa menjadi pitcher yang hebat, semua itu salah satunya karena Miyuki. 

Miyuki mampu menghadapi ambisi dua pitcher junior (Sawamura dan Furuya) dengan bijaksana. Dia tidak menjatuhkan semangat pemain, tetapi secara tidak langsung telah memacu semangat pemain. Sawamura sering mendapatkan penolakan latihan dari Miyuki. Kata - kata yang dilontarkan mungkin terdengar sedikit nyelekit, tetapi Miyuki dapat membangkitkan tekad para adik kelasnya.


Miyuki kecil 

Miyuki Kazuya sempat membangkitkan momentum tim ketika dia berhasil mencetak satu home run dalam ajang Koushien. Sungguh tidak terduga. Berkat ketekunannya dan kehebatannya dalam tim SMA Seido, ia berhasil menjadi kapten tim, menggantikan senpai-nya, Yuuki Tetsuya. Meskipun dia awalnya ragu dan merasa kurang pantas mendapatkan posisi kapten, tetapi berkat wejangan dari Yuuki Tetsuya, akhirnya dia bersedia menjadi kapten tim! Inilah awal julukan Captain yang diberikan Sawamura.

Sekian sedikit deskripsi singkat mengenai Miyuki. Dan harapannya kalian dapat jatuh cinta pada sosok kapten kesayangan Seido! Hahaha.

Minna-san, arigatou!

Ps: duet battery Miyuki dan Sawamura adalah favoritku selama mengikuti Ace of Diamond!

Budak Sosial Media: Apapun Supaya Populer

Girl From Nowhere , sebuah serial asal Thailand yang ditayangkan perdana pada tahun 2018 silam telah menjadi buah bibir di kalangan penggema...