Oleh: Imelda Nadinda
Mencari nafkah di tengah jalan
Dengan sekucur keringat, mengais segudang kotor yang menjamur di pelataran
Tengok pada wajahnya yang tersengat kejahilan mentari
Dan dengan kedua tangan rapuh, coba ambil sekecil apapun rezeki yang menunggu
Sekelebat bayangan menghantui jalan yang merona cokelat itu
Dan ia termenung menunggu senja menjemput kantuknya
Dengan dua kaki tertekuk, menghadap kemuraman yang bertumpuk
Seorang nona cantik datang menghampiri
"Hai, Bapak, sudah begitu bekerja keras, sekarang saatnya beristirahat," ucap si nona sembari mengulur tangan
Pada dua tangannya terdapat sekotak kepal nasi dan beberapa lauk sedap harumnya
Dengan tangis bercucuran, ia menerima makanan itu
"Terima kasih atas kebaikanmu, Nona," ucapnya
Kemudian Nona itu tersenyum dan dengan hati bahagia mengucapkan perpisahan
Begini katanya:
"Sampai jumpa, Bapak!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar